Teknik Perawatan
Mesin
PENGORGANISASIAN
DEPARTEMEN PERAWATAN
Pendahuluan
•
Dalam
pengorganisasian pekerjaan perawatan, perlu diselaraskan secara tepat antara
factor faktor keteknikan, geografis dan situasi personil yang mendukung.
Beberapa faktor
yang mempengaruhi pembentukan departemen perawatan adalah:
1. Jenis Pekerjaan
Jenis pekerjaan perawatan akan
menentukan karakteristik pengerjaan dan jenis pengawasan. Jenis-jenis pekerjaan
perawatan yang biasanya dilakukan adalah : sipil, permesinan, pemipaan, listrik
dan sebagainya.
2. Kesinambungan Pekerjaan
•
Jenis
pengaturan pekerjaan yang dilakukan di suatu perusahaan/industri akan
mempengaruhi jumlah tenaga perawatan dan susunan organisasi perusahaan.
•
Sebagai
contoh, untuk pabrik yang melakukan aktifitas pekerjaan lima hari kerja
seminggu dengan satu shift, maka program perawatan preventif dapat dilakukan
tanpa menganggu kegiatan produksi dimana pekerjaan perawatan bisa dilakukan
diluar jam produksi.
3. Situasi Geografis
•
Lokasi pabrik yang terpusat akan
mempunyai jenis program perawatan yang berbeda jika dibandingkan dengan lokasi
pabrik yang terpisah-pisah.
•
Sebuah pabrik besar dan bangunannya
tersebar akan lebih baik menerapkan program perawatan lokal masing-masing
(desentralisasi), sedangkan pabrik kecil atau lokasi bangunannya berdekatan
akan lebih baik menerapkan sistem perawatan terpusat (sentralisasi
4. Ukuran Pabrik
Pabrik yang besar akan membutuhkan tenaga perawatan
yang besar dibandingkan dengan pabrik yang kecil, demikian pula halnya bagi
tenaga pengawas.
5. Ruang lingkup bidang perawatan pabrik
Ruang lingkup pekerjaan perawatan
ditentukan menurut kebijaksanaan manajemen. Departemen perawatan yang dituntut
melaksanakan fungsi primer dan sekunder akan membutuhkan supervisi tambahan,
sedangkan departemen perawatan yang fungsinya tidak terlalu luas akan
membutuhkan organisasi yang lebih sederhana.
6. Keterandalan tenaga kerja yang terlatih
Dalam membuat program pelatihan,
dipertimbangkan terhadap tuntutan keahlian dan keandalan pada masing-masing
lokasi yang belum tentu sama.
B. Konsep
Dasar Organisasi Departemen Perawatan
Beberapa
konsep dasar organisasi perawatan adalah :
1.
Adanya
pembatasan wewenang yang jelas dan layak untuk menghindari terjadinya tumpang
tindih dalam kekuasaan.
2.
Hubungan
vertikal antara atasan dan bawahan yang menyangkut masalah wewenang dan
tanggung jawab dibuat sedekat mungkin.
3.
Menentukan jumlah optimum pekerja yang
ditangani oleh seorang pengawas.
4.
Susunan
personil yang tepat dalam organisasi.
C. Prinsip-prinsip
Organisasi Departemen Perawatan
1. Perencanaan organisasi yang logis
Bertujuan untuk mencapai tujuan produksi
meliputi :
•
Ongkos
perawatan untuk setiap unit produksi diusahakan serendah mungkin
•
Meminimumkan bahan sisa atau yang tidak
standar
•
Meminimumkan
kerusakan peralatan yang kritis
•
Menekan
ongkos perawatan peralatan yang non-kritis serendah mungkin
•
Memisahkan
fungsi administratuf dan penunjang teknik.
2. Fasilitas
yang memadai:
•
Kantor
: lokasi yang cocok, ruangan dan kondisi tempat kerja yang baik.
•
Bengkel
: tempat pekerjaan, lokasi bangunan, ruangan dan peralatan.
•
Sarana
komunikasi : telepon.
3. Supervisi yang efektif
Supervisi yang efektif diperlukan dalam
mengelola pekerjaan, dimana :
•
Fungsi
dan tanggung jawab jelas
•
Waktu
yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan
•
Latihan
khusus untuk memenuhi kecakapan
•
Cara
untuk menilai hasil kerja
4. Sistem dan kontrol yang efektif :
•
Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan
•
Kualitas hasil pekerjaan perawatan
•
Ketelitian pekerjaan perawatan (tidak terjadi
over maintenance)
•
Penampilan kerja tenaga perawatan
•
Biaya perawatan.
•
Daftar
Pustaka :
1.
Asyari
Daryus -- Manajemen Pemeliharaan Mesin, Universitas Darma Persada – Jakarta
2.
B.S.
Dhillon, Ph.D. (2002). “Engineering Maintenance, A Modern Approach”. CRC
Press LLC, 2000 N.W. Corporate Blvd., Boca Raton, Florida 33431
3.
Palmer,
Richard.D. (2006). “Maintenance Planning and Scheduling Handbook, Second
Edition”. Manufactured in the United States of America.