gunadarma.ac.id

Minggu, 09 Oktober 2016

Perbandingan Mesin DOHC Dan SOHC



Perbandingan Mesin DOHC Dan SOHC
Latar Belakang
Kita kembali belajar mengenai istilah istilah dalam otomotif, khususnya roda dua. Dalam otomotif roda dua tentunya yang paling sering kita dengar adalah istilah mesin DOHC dan mesin SOHC. Apa sih pengertiannya, dan apa saja perbedaan antara keduanya?? Yuk kita belajar bersama…biar gak salah paham
DOHC adalah Double Over Head Camshaft, dan SOHC adalah Single Over Head Camshaft. Dari singkatan tadi bisa disimpulkan  perbedaan DOHC dan SOHC adalah pada jumlah camshaft (noken as) yang ada pada head cylinder. Camshaft adalah batang silinder yang berfungsi untuk mengatur timing buka tutup katup (klep) masuk bahan bakar dan katup keluarnya gas buang. Mesin DOHC memiliki dua camshaft sedangkan SOHC hanya satu camshaft.

DOHC
Pada mesin DOHC dalam satu piston memiliki dua camshaft di head cylinder. Masing masing camshaft ini menggerakkan langsung 2 katup. Dimana 2 katup mengatur masuknya bahan bakar dan 2 katup lainnya mengatur keluarnya gas buang. Dengan jumlah klep dua kali lebih banyak (2 klep masuk dan 2 klep keluar) power yang dihasilkan otomatis lebih besar, karena penyaluran bahan bakar ke mesin dan penyaluran gas buang ke knalpot lebih besar. Motor yang menggunakan mesin jenis ini antara lain: CB150R, Satria FU150, YZF-R25, Ninja 250FI.

Kelebihan,
Kelebihan mesin DOHC adalah dengan 4 katup yang langsung digerakkan camshaft membuat asupan bahan bakar melimpah, sehingga power mesin lebih besar dan stabil di putaran mesin (rpm) yang tinggi (torsi bekerja lebih baik pada kecepatan tinggi / top-end power).
Kekurangan,
– Relatif lebih boros bahan bakar.
– Biaya produksi dan perawatan lebih tinggi
– Suku cadang dan proses reparasi lebih banyak.
– Putaran bawah mesin lebih berat karena harus menggerakkan dua camshaft.

SOHC
Mesin SOHC hanya memiliki satu camshaft (noken as) yang berada ditengah head cylinder, sehingga mesin hanya memiliki 2 katup saja. Satu katup untuk mengatur bahan bakar masuk dan satu lagi mengatur keluarnya gas buang. Pengaturan buka tutup katup digerakkan oleh rocker arm yang terhubung langsung dengan camshaft. Motor yang menggunakan mesin jenis ini banyak sekali terutama pada motor ber cc kecil seperti matik, dan cub. Pada motor sport antara lain: Verza 150, Byson, V-ixion, Megapro, Gixxer.
Pada perkembangannya mesin SOHC dengan satu Camshaft tidak hanya berisi 2 katup saja, melainkan bisa juga ditempatkan 4 buah katup. Hal ini dilakukan dengan memodifikasi kepala rocker arm menjadi bercabang dua pada katup in dan katup ex. Dengan 4 katup, power yang dihasilkan bisa di tingkatkan, contohnya mesin YZF-R15 dan V-ixion.

Kelebihan,
– Mesin lebih ringan karena hanya menggunakan satu Camshaft
– Relatif Lebih Irit
– Biaya produksi dan perawatan murah.
– Torsi bekerja lebih baik pada kecepatan rendah / low-end torque)
Kekurangan,
– Mesin biasanya lebih berisik karena menggunakan dua buah rocker arm.
– Angka RPM (putaran mesin) rendah, sehingga top speed tidak terlalu tinggi.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa baik mesin DOHC maupun SOHC, pada prinsipnya sama yaitu untuk mengatur buka tutupnya katup. Namun untuk mendapatkan power atau torsi maksimal, baik DOHC maupun SOHC banyak sekali faktor lain yang berpengaruh, misalnya besarnya klep, besarnya sudut klep, diameter silinder dan panjangnya langkah piston (overbore/overstroke) dll.
So, bagi mereka yang menginginkan motor untuk harian yang irit dan mudah perawatannya, SOHC adalah pilihan cerdas. Namun jika menginginkan motor dengan performa tinggi yang lebih powerful, dan DOHC memiliki potensi lebih untuk itu…
Maka tak heran jika motor balap dunia semua menggunakan mesin DOHC


Tujuan
Dari pembahasan tersebut kita dapat mengetahui sistem kerja mesin  doch dan soch bahwa banyak tipe mesin pada kendaraan bermotor lainnya yang beredar dijalanan, sehingga kita mempunyai wawasan yang lebih rinci seputar dunia permesinan, tujuan dari penulisan ini juga untuk melengkapi tugas mata kuliah metodologi penelitian 









Ssumber:
https://anangcozz.com/2015/07/31/mengenal-mesin-dohc-dan-sohc-apa-kelebihan-dan-kekurangannya/

Perbandingan Motor Dengan Sistem Injeksi (FI System) vs Karburator



Perbandingan Motor Dengan Sistem Injeksi (FI System) vs Karburator
 Latar belakang

Assalamu’alaikum wR wB
Sistem Injeksi
Pada sistem injeksi, seperti yang pernah kita diskusikan dalam artikel sebelumnya, sensor akan memberikan informasi mengenai kondisi mesin, kondisi udara dll, yang kemudian dihitung secara “teliti” untuk menentukan seberapa besar bbm yang harus di-injeksikan, sehingga menghasilkan pembakaran yang optimum. Ketelitian kerja ECU terhadap pembacaan informasi sensor2 dan ketepatan ukuran bbm yang diinjeksikan dipengaruhi oleh :
  1. akurasi dari sensor2nya
  2. linearitas hubungan antara besaran yg ingin di sensor dan tegangan hasil konversi
  3. tingkat coding ADC yang digunakan ECU, semakin tinggi semakin kecil errornya.
  4. kekuatan dan kecepatan ECU dalam mengambil keputusan
  5. dll
Jika salah satu komponen tersebut terganggu, maka kinerja ECU menjadi tidak optimum/menurun. Dan hal tersebut bisa dirasakan dengan menurunnya power, meningkatnya konsumsi bbm dan meningkatnya emisi gas buang.
Karburator
Sedangkan pada karbu, prinsip kerjanya nya lebih sederhana. Udara masuk ke silinder melalui karbu, karena ada kevakuman dalam silinder (piston pada langkah hisap/induction), sama mekanisme dengan FI.

Ketika melewati karbu, terjadi penyempitan (yang biasa disebut venturi), dimana pada venturi terdapat nosel bbm. Akibatnya kecepatan aliran bertambah, dan tekanan udara di venturi turun. Karena tekanannnya turun, sedangkan tekanan udara di dalam karbu teteap 1 atm, maka bensin terdorong naik dari mangkuk karbu, melalui nosel menuju venturi. Begitu keluar dari venturi bbm langsung “disambar” oleh aliran udara yang sangat kencang, sehingga terjadilah pengabutan.

Jika pada sistem FI bbm yang disemburkan terukur berdasarkan informasi udara yang masuk, maka pada karburator besarnya bbm yang disembukan tergantung dari kecepatan alir “massa” udara dan besarnya celah tempat keluarnya bbm. Celah2 pada karbu umumnya ditentukan oleh pilot jet, mainjet dan kombinasi antara jet needle dan needle jet.
Dan desain untuk masing2 komponen tsb sudah dilakukan dgn sangat teliti oleh pabrik karbu sehingga AFR bisa optimum pada rentang rpm yang dibutuhkan motor tertentu (sesuai specnya). Kalo bro semua pernah menemukan desertasi penentuan besarnya diameter mainjet, pilotjet dll dari karbu, bro akan bener tercengang dan puyeng membaca seabrek rumus fisika yang digunakan. Mungkin akan bertanya2, masa menentukan diameter mainjet aja segitu susahnya???.
Pada karbu yang lebih canggih terdapat lebih banyak saluran dan mekanisme pengaturan aliran bbm. Sedangkan pengaturan besarnya udara yang masuk, baik karbu maupun fi sama2 mengandalkan throttle valve/katup kupu2.
Perdebatan mengenai penggunaan sistem fi dan karbu pada kendaraan kita, sebenarnya sudah berlangsung lama di luar negeri sana, karena sistem fi sudah lama diterapkan. Sedangkan di Indonesia saat ini juga mulai ramai deperdebatkan, khususnya untuk sepeda motor (kalau mmobil sdh lama), mengenai efektifitas dan efisiensi penggunaan sistem fi dan karbu ini. Baiklah untuk mempermudah perbandingannya, mari kita lihat hasil kesimpulan yang ditarik dari penggunaan ke-2 sistem ini.

Terlihat bahwa di “sana” yang mana sistem fi sudah sangat mafhum, sistem fi tampak sebagai sistem pengabutan yang canggih yang lebih superior dari pada karbu. Akan tetapi jika di Indonesia maka beberapa poin akan berubah menjadi keunggulan karbu dibandingkan fi, yaitu.
  1. Naik motor di Indonesia lebih sering ketika cuaca cerah atau panas, jika hujan kebanyakan rider akan berteduh. bahkan untuk di Indonesia baik hujan maupun panas kinerja karbu hanya sedikit terpengaruh. Sedangkan musim dingin nggak ada di sini, yang ada musim banjir, dan pada saat itu sistem injeksi lebih rawan rusak akibat korsleting.
  2. Sebagian besar mekanik baik kota apalagi di pelosok desa masih perlu belajar lama untuk mengatasi permasalahan sistem injeksi. Sedangkan untuk mengatasi setting karbu mereka sudah terbiasa, bahkan hapal di luar kepala.
  3. Karbu lebih murah dan lebih simple, untuk mengoperasikannya nggak butuh aki. Sedangkan sistem fi kinerjanya sangat dipengaruhi oleh tegangan aki. tegangan drop ecu terganggu, apalagi aki soak, ecu langsung tewas.
  4. Performance sistem fi jelas lebih baik untuk karbu konvensional, dan untuk kondisi standar. Akan tetapi jika ingin meningkatkan performa di atas standar (untuk saat ini), karbu lebih gampang dan lebih murah, sudah banyak yang mengaplikasikannya pada vixion.
  5. Efisiensi karbu konvensional jelas lebih rendah dari fi, otomatis emisi gas beracunnya juga lebih besar, tapi kalau di desa ane kira nggak masalah, kan banyak pohon, lagian kan sudah dibantu oleh CatCon. Lha wong di Jakarta aja yang jarang pohon, mesin negbul masih boleh operasi.
  6. Reliability sepertinya kalau di Indonesia karbu lebih reliabel.
  7. AFR untuk rentang rpm kerja, sistem fi jelas lebih ok dari pada karbu, karena sistem fi sangat adaptiv terhadap perubahan baik cuaca maupun kondisi mesin.
Untuk no. 4 dan 5, hanya berlaku untuk karbu konvensional, tapi jika sistem karbu ditambah dengan sistem yang lain misalnya dual/triple spark plug, maka sistem karbu bisa lebih tinggi performa-nya baik ditinjau dari power maupun efisiensi-nya, contoh p200ns.
Untuk kepentingan khusus yang ekstrim misalnya race, sistem fi jauh lebih ok dibandingkan karbu. Karena pada kecepatan tinggi performa pengabutan harus benar2 bisa di”kontrol” untuk menunjang perolehan laptime yg optimum, dan hanya sistem fi lah yang fully controlled.
Nah sekarang buat bro2 semua, silahkan menilai dan memilih motor yang akan digunakan, disesuaikan dengan “kondisi lingkungan dan keperluannya”, kepraktisan dan kemudahan reparasi dan perawatan. Keduanya punya kelebihan dan kekurangan.
Sampai disini dulu obrolan kita mengenai karbu dan injeksi, semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB.


Tujuan
 Tujuan dari perbandingan kedua sistem mesin tersebut untuk mengetahui kinerja dan taraf efisiensi bahan bakar tersebut serta mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dari sistem kerja mesin tersebut, serta untuk memenuhi mata kuliah metodologi penelitian.

Sumber :
https://motogokil.com/2014/01/31/motor-dengan-sistem-injeksi-fi-system-vs-karburator-mana-yang-bro-suka/

Perbandingan Honda BR-V Vs HR-V



Perbandingan Honda BR-V Vs HR-V

Latar Belakang

Honda dalam 1 tahun terakhir ini mengeluarkan 2 mobil baru berjenis Crossover yakni HR-V dan yang terbaru adalah Honda BR-V, kedua mobil ini sebenarnya memiliki segmen pasar yang hampir sama apa lagi jika BRV dibandingkan dengan HRV 1500 cc yang bertenaga 120 Hp sama persis dengan mesin Honda BRV yang juga berkapasitas 1500 cc dan bertenaga 120 Hp.
Nah lantas apa bedanya HRV dengan BRV? meskipun sepintas hampir sama akan tetapi ada perbedaan mendasar antara keduanya seperti Honda HRV berkapasitas 5 orang penumpang sedangkan Honda BRV bisa memuat sampai 7 orang penumpang, jumlah daya muat penumpang 5 dan 7 ini sangat berbeda segmen pasarnya. Honda BRV lebih menembak pasar kelas lebih bawah yang lebih menyukai mobil Crossover berkapasitas penumpang banyak, hal ini dikarenakan pasar Compact Crossover ini sebagian besar mengambil dari pasar mobil MPV yang menginginkan mobil yang sedikit lebih tanguh akan tetapi tetap mampu membawa penumpang banyak.

Sedangkan Honda HRV ditujukan untuk pasar yang lebih tinggi dengan harga yang juga lebih tinggi, fitur-fitur yang lebih lengkap dan kemampuan mesin yang lebih bertenaga (untuk HRV 1800 cc) yang bertenaga sekitar 136 Hp. Jika HRV lebih cenderung berjenis Crossover Hatchback maka Honda BRV lebih dominan ke Crossover MPV (perpaduan SUV dan MPV).
Perbandingan Honda BRV vs HRV
Untuk selanjutnya kita akan membahas BR-V Vs HR-V pada varian tertingginya dimana pada varian tertingi pada dasarnya adalah varian terlengkap tanpa dikurangi fiturnya yakni antara Honda BR-V Prestige CVT Vs Honda HR-V 1.8 Prestige
Dimensi dan Eksterior
Dimensi
Honda BRV Prestige CVT memiliki panjang 4456 mm, lebar 1735 mm dan tinggi 1666 mm, Wheelbase 2662 mm, berkapasitas tangki bahan bakar 42 liter dan memiliki berat kosong mobil 1222 kilogram.
Honda HR-V 1.8L Prestige memiliki panjang mobil 4294 mm, lebar 1772 mm, tinggi 1580 mm, wheelbase 2610 mm, kapasitas tangki bahan bakar 50 liter dengan berat kosong mobil adalah 1306 kg

Eksterior
Nah dari dimensinya terlihat bahwa BRV lebih panjang dan lebih tinggi jika dibanding HRV, sementara HRV memiliki body yang lebih lebar. Makin panjang dan tinggi sebuah mobil tentunya semakin berorientasi pada volume muat dalam kabin/ daya muat penumpang, berbeda dengan mobil yang lebih lebar yang cenderung mengejar keleluasaan dalam kabin untuk menjaga kenyamanan penumpang.
Secara bentuk nampak kalau HRV sebuat lebih detail dengan memperhitungkan aspek aerodinamis yang lebih tinggi, desainnya pun lebih elegan dengan memperhitungkan kenyamanan mengemudi dan enak/ tidaknya mobil dilihat. Berbeda dengan BRV yang didesain agak kurang elegan, hal ini nampak dari terlalu sederhananya desain BRV ini
Fitur Eksterior
Selain masalah dimensi ke dua mobil tersebut juga berbeda dalam hal fitur misalnya: untuk lampu utama HRV sudah memakai LED Proyektor sedangkan pada BRV hanya Proyektor (tidak menggunakan LED), HRV memiliki door mirror yang dilengkapi dengan LED turning sinyal sedangkan pada BRV tidak dilengkapi sinyal lampu LED ini.
Honda HR-V pada bagian depan sudah dilengkapi DRL sedangkan pada BRV tidak ada, keduanya sama-sama sudah dilengkapi High mount stop lamp, pada HR-V ada fitur auto leveling headlight sedangkan pada honda BR-V pencahayaannya tidak memiliki fitur auto leveling ini, pada honda HRV juga terdapat Auto off Headlight sedangkan pada BRV tidak ada.
Untuk roda HRV dibekali velg alloy 17 inch dengan ukuran ban 215/ 55 R17 sedangkan BRV dibekali dengan velg alloy 16 inch dengan ukuran ban 195/ 60 R16, nah dari bagian roda Honda HRV memiliki velg yang lebih besar sehingga relatif lebih stabil saat melaju
Interior BRV vs HRV
Jika melihat bagian dalam mobil langsung nampak bahwa HRV memang lebih berkelas dibanding BRV, desain yang lebih halus dengan balutan material plastik berkualitas dan fitur lebih banyak membuat HRV seolah-olah memang berbeda kelas dengan BRV.
Satu kelebihan dari Honda BRV adalah pada fleksibilitas dan konfigurasi kursi/ seat, Honda BRV memiliki 7 kursi penumpang dengan 3 baris kursi, uniknya kursi pada baris kedua bisa dilipat dengan sekali sentuh tombol agar ruangan kabin menjadi lebih luas. Enaknya lagi di kursi baris ke tiga juga sangat fleksibel (mudah dirubah/ dikonfigurasikan), baris ketiga ini bisa direbahkan kedepan untuk memperluas bagasi jika diperlukan
Berikut fitur pada mobil-mobil tersebut:
* Sistem audio HRV memakai layar sentuh 7 inch, sedangkan brv 6 inch
* Honda HRV memiliki fitur Multi Information LCD Display, sedangkan BRV tidak
* HR-V memiliki mode ECO dan ECO Assist, berbeda dengan BRV yang tidak memiliki fitur ini
* Sama-sama memiliki audio steering switch dan power window
* Honda HRV memiliki fitur paddle shift, yakni fitur canggih untuk mengontrol gigi transmisi secara manual meskipun pada dasarnya bertransmisi matic. Pengemudi hanya perlu menyentuh tuas paddle ini untuk mengganti gigi transmisi tersebut (sensasi seperti mengendarai mobil manual). Nah pada honda BRV tidak memiliki fitur paddle shift ini
* Honda HRV sudah dibekali fitur cruise control untuk mengendalikan kecepatan mobil konstan pada kecepatan yang diinginkan tanpa menginjak gas lagi, nah pada BRV tidak dibenami fitur ini
* Honda BRV memiliki fitur Cup Holder, sedangkan pada HRV malah tidak memiliki
* HR-V tipe tertinggi sudah memiliki sunroof pada atapnya sedangkan BRV tipe tertinggi belum memiliki
* HRV punya fitur Auto AC with smart touch, sedangkan BRV tidak memiliki fitur AC cerdas ini. BRV hanya AC biasa.
Mesin atau Performa Mobil
Honda HRV
Honda HRV 1.8 L Prestige memakai mesin berkapasitas 1800 cc dengan teknologi SOHC, I-VTEC+ DBW, memakai 4 silinder segaris 16 valve. Sistem suplai bahan bakarnya memakai PGM-FI (fuel Injection), mesin mobil HRV ini memiliki rasio kompresi 9,7:1 wah lumayan rendah ya untuk mobil baru... jadi masih bisa diisi pertamax ini rasio kompresi segitu. Honda HRV 1,8 liter ini memiliki tenaga 139 Hp dan torsi 169 Nm.
Berbeda untuk HRV 1.5 yang malah memiliki rasio kompresi terbilang tinggi yakni 10,3:1 ini harusnya make pertamax plus nih rasio kompresi sebesar ini, Honda HRV 1.5 hanya bertenaga 120 PS jadi pecinta otomotif harus bisa membedakan bahwa HRV memiliki 2 macam mesin yang bisa dibilang signifikan berbeda mesinnya
Honda BRV
Honda BRV dari semua variannya (mulai yang terendah sampai tertinggi) semuanya memakai mesin berkapasitas 1500 cc, berteknologi SOHC, I-VTEC+ DBW, memakai 4 silinder segaris 16 valve. Mesin ini persis yang dipakai di HRV 1.5 yakni memakai rasio kompresi yang tinggi 10,3:1 sehingga menuntut bahan bakar dengan RON yang lebih tinggi dimana biasanya mobil dengan sario kompresi diatas 10:1 sudah harus memakai pertamax plus,,, baca artikel tentang rasio kompresi mobil untuk memahami hal ini
Honda BRV bertenaga 120 PS dan memiliki torsi maksimum 145 Nm
Sistem REM dan Safety
Pada honda BRV varian tertinggi (CVT prestige) sistem rem sudah memakai teknologi ABS dan EBD akan tetapi sayangnya rem belakang masih memakai drum (tromol) akan tetapi di bagian depan sudah memakai rem cakram, berbeda dengan honda HRV yang pada bagian depan dan belakang sudah memakai Rem cakram.
Teknologi rem pada honda HRV juga lebih maju yakni berteknologi ABS, EBD, BA dan Brake Override System. Bahkan pada semua tipe HRV sudah memakai sistem rem/ teknologi rem seperti ini. Jelas HRV lebih stabil dan anti selip dibanding BRV

Sistem Safety BRV dan HRV
Honda BRV dan HRV sama-sama dibekali dengan dual SRS Airbags, sama-sama memakai struktur rangka body G-Con+Ace, dan juga side impact beam yang berfungsi untuk membuang tenaga benturan ke samping mobil. Nah akan tetapi ada satu sistem keselamatan dari HRV yang tidak dimiliki honda BRV yakni Motion Adaptive EPS atau VSA yang mengontrol traksi mobil di tikungan untuk mencegah ban kehilangan cengkraman saat menikung (understeer atau oversteer)
Sistem keamanan mobil
Sistem keamanan mobil ini berkaitas dengan pencegahan kejahatan pencurian baik mencuri barang-barang di dalam mobil atau mencuri mobilnya itu sendiri, berikut adalah sistem keamanan kedua mobil
Honda HRV dibekali Smart Key, Keyless entry, Immobilizer dan Alarm. Sedangkan Honda BRV memiliki Wave Key, Immobilizer dan Alarm

Harga BRV Vs HRV
Nah akhirnya kita tiba pada harga on the road kedua mobil ini, karena yang dibandingkan diatas adalah pada masing-masing varian tertinggi maka harga juga seperti itu (pada varian tertingginya), berikut adalah harga on the road HRV dan BRV update 15 Februari 2016:
Honda HR-V 1.8 l Prestige: 367 Juta Rupiah
Honda BR-V Prestige CVT: Rp. 261,5 Juta Rupiah
wah selisihnya banyak ya untuk varian tertinggi ini, untuk pecinta otomotif yang penasaran terhadap harga lengkap kedua mobil ini, berikut kami sajikan sampai varian terendah kedua mobil ini akan tetapi fiturnya juga dikurangi, berikut harga lengkapnya:
Harga Honda BRV
Honda BR-V S 6MT : 226,5 juta rupiah
Honda BR-V E 6MT : 236,5 juta rupiah
Honda BR-V E CVT : 246,5 juta rupiah
Honda BR-V Prestige CVT : 261,5 juta rupiah
Harga Honda HRV
Honda HR-V 1.5 L A: 252,5 juta rupiah
Honda HR-V 1.5 L S: 266,5 juta rupiah
Honda HR-V 1.5 S CVT: 276,5 juta rupiah
Honda HR-V 1.5L E CVT: 297,5 juta rupiah
Honda HR-V 1.8L CVT Special Edition JBL Audio: 352 juta rupiah
Honda HR-V 1.8 Prestige: 367 juta rupiah

Tujuan

Tujuan dari perbandingan kedua mobil tersebut untuk mengetahui spesifikasi kedua motor tersebut dan untuk memberikan pengetahuan tentangmobil ini kepada peminat agar dapat mengetahui kelebihan serta mungkin kekurangannya,tidak lain juga untuk melengkapi tugas mata kuliah metodologi penelitian