Perbandingan Motor Dengan Sistem Injeksi (FI
System) vs Karburator
Latar belakang
Assalamu’alaikum wR wB
Sistem Injeksi
Pada sistem injeksi, seperti yang pernah kita
diskusikan dalam artikel sebelumnya, sensor
akan memberikan informasi mengenai kondisi mesin, kondisi udara dll, yang
kemudian dihitung secara “teliti” untuk menentukan seberapa besar bbm yang
harus di-injeksikan, sehingga menghasilkan pembakaran yang optimum. Ketelitian
kerja ECU terhadap pembacaan informasi sensor2 dan ketepatan ukuran bbm yang
diinjeksikan dipengaruhi oleh :
- akurasi dari sensor2nya
- linearitas hubungan antara besaran yg ingin di sensor dan tegangan hasil konversi
- tingkat coding ADC yang digunakan ECU, semakin tinggi semakin kecil errornya.
- kekuatan dan kecepatan ECU dalam mengambil keputusan
- dll
Jika salah satu komponen
tersebut terganggu, maka kinerja ECU menjadi tidak optimum/menurun. Dan
hal tersebut bisa dirasakan dengan menurunnya power, meningkatnya konsumsi bbm
dan meningkatnya emisi gas buang.
Karburator
Sedangkan pada karbu, prinsip kerjanya nya lebih
sederhana. Udara masuk ke silinder melalui karbu, karena ada kevakuman dalam
silinder (piston pada langkah hisap/induction), sama mekanisme dengan FI.
Ketika melewati karbu, terjadi penyempitan (yang biasa
disebut venturi), dimana pada venturi terdapat nosel bbm. Akibatnya kecepatan aliran
bertambah, dan tekanan udara di venturi turun. Karena tekanannnya turun,
sedangkan tekanan udara di dalam karbu teteap 1 atm, maka bensin terdorong naik
dari mangkuk karbu, melalui nosel menuju venturi. Begitu keluar dari venturi
bbm langsung “disambar” oleh aliran udara yang sangat kencang, sehingga
terjadilah pengabutan.
Jika pada sistem FI bbm yang disemburkan terukur
berdasarkan informasi udara yang masuk, maka pada karburator besarnya bbm yang
disembukan tergantung dari kecepatan alir “massa” udara dan besarnya celah
tempat keluarnya bbm. Celah2 pada karbu umumnya ditentukan oleh pilot jet,
mainjet dan kombinasi antara jet needle dan needle jet.
Dan desain untuk masing2 komponen tsb sudah dilakukan
dgn sangat teliti oleh pabrik karbu sehingga AFR bisa optimum pada rentang rpm
yang dibutuhkan motor tertentu (sesuai specnya). Kalo bro semua pernah
menemukan desertasi penentuan besarnya diameter mainjet, pilotjet dll dari
karbu, bro akan bener tercengang dan puyeng membaca seabrek rumus fisika yang
digunakan. Mungkin akan bertanya2, masa menentukan diameter mainjet aja segitu
susahnya???.
Pada karbu yang lebih canggih terdapat lebih banyak
saluran dan mekanisme pengaturan aliran bbm. Sedangkan pengaturan besarnya
udara yang masuk, baik karbu maupun fi sama2 mengandalkan throttle valve/katup
kupu2.
Perdebatan mengenai penggunaan sistem fi dan karbu
pada kendaraan kita, sebenarnya sudah berlangsung lama di luar negeri sana,
karena sistem fi sudah lama diterapkan. Sedangkan di Indonesia saat ini juga
mulai ramai deperdebatkan, khususnya untuk sepeda motor (kalau mmobil sdh
lama), mengenai efektifitas dan efisiensi penggunaan sistem fi dan karbu ini.
Baiklah untuk mempermudah perbandingannya, mari kita lihat hasil kesimpulan
yang ditarik dari penggunaan ke-2 sistem ini.
Terlihat bahwa di “sana” yang mana sistem fi sudah
sangat mafhum, sistem fi tampak sebagai sistem pengabutan yang canggih yang
lebih superior dari pada karbu. Akan tetapi jika di Indonesia maka beberapa
poin akan berubah menjadi keunggulan karbu dibandingkan fi, yaitu.
- Naik motor di Indonesia lebih sering ketika cuaca cerah atau panas, jika hujan kebanyakan rider akan berteduh. bahkan untuk di Indonesia baik hujan maupun panas kinerja karbu hanya sedikit terpengaruh. Sedangkan musim dingin nggak ada di sini, yang ada musim banjir, dan pada saat itu sistem injeksi lebih rawan rusak akibat korsleting.
- Sebagian besar mekanik baik kota apalagi di pelosok desa masih perlu belajar lama untuk mengatasi permasalahan sistem injeksi. Sedangkan untuk mengatasi setting karbu mereka sudah terbiasa, bahkan hapal di luar kepala.
- Karbu lebih murah dan lebih simple, untuk mengoperasikannya nggak butuh aki. Sedangkan sistem fi kinerjanya sangat dipengaruhi oleh tegangan aki. tegangan drop ecu terganggu, apalagi aki soak, ecu langsung tewas.
- Performance sistem fi jelas lebih baik untuk karbu konvensional, dan untuk kondisi standar. Akan tetapi jika ingin meningkatkan performa di atas standar (untuk saat ini), karbu lebih gampang dan lebih murah, sudah banyak yang mengaplikasikannya pada vixion.
- Efisiensi karbu konvensional jelas lebih rendah dari fi, otomatis emisi gas beracunnya juga lebih besar, tapi kalau di desa ane kira nggak masalah, kan banyak pohon, lagian kan sudah dibantu oleh CatCon. Lha wong di Jakarta aja yang jarang pohon, mesin negbul masih boleh operasi.
- Reliability sepertinya kalau di Indonesia karbu lebih reliabel.
- AFR untuk rentang rpm kerja, sistem fi jelas lebih ok dari pada karbu, karena sistem fi sangat adaptiv terhadap perubahan baik cuaca maupun kondisi mesin.
Untuk no. 4 dan 5, hanya berlaku untuk karbu
konvensional, tapi jika sistem karbu ditambah dengan sistem yang lain misalnya
dual/triple spark plug, maka sistem karbu bisa lebih tinggi performa-nya baik
ditinjau dari power maupun efisiensi-nya, contoh p200ns.
Untuk kepentingan khusus yang ekstrim misalnya race,
sistem fi jauh lebih ok dibandingkan karbu. Karena pada kecepatan tinggi
performa pengabutan harus benar2 bisa di”kontrol” untuk menunjang perolehan
laptime yg optimum, dan hanya sistem fi lah yang fully controlled.
Nah sekarang buat bro2 semua, silahkan menilai dan
memilih motor yang akan digunakan, disesuaikan dengan “kondisi lingkungan dan
keperluannya”, kepraktisan dan kemudahan reparasi dan perawatan. Keduanya punya
kelebihan dan kekurangan.
Sampai disini dulu obrolan kita mengenai karbu dan
injeksi, semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB.
Tujuan
Tujuan
dari perbandingan kedua sistem mesin tersebut untuk mengetahui kinerja dan taraf efisiensi bahan bakar tersebut serta mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dari sistem kerja mesin tersebut, serta untuk memenuhi mata kuliah metodologi penelitian.
Sumber :
https://motogokil.com/2014/01/31/motor-dengan-sistem-injeksi-fi-system-vs-karburator-mana-yang-bro-suka/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar